Hallo
leute, wie geht?
Hallo
semuanya, apa kabar?
Kali ini
aku bakal bahas tentang perbedaan Au Pair dan Nanny (baby sitter/ pembantu).
Setelah aku nulis tentang Au Pair, banyak yang ternganga saat aku bilang salah
satu tugas Au Pair adalah “mengasuh anak”. Oke lah, kita memang tinggal di
lingkungan yang menganggap bahwa “mengasuh anak” berarti jadi nanny. Atau beres-beres
rumah orang adalah pembantu. Padahal, tidak semua yang mengasuh anak adalah
nanny dan tidak semua yang beres-beres rumah orang lain adalah pembantu. Kok Ratna bisa bilang gitu?
Ya iyalah, orang aku di rumah beres-beres & mengasuh anak (ponakan),
hahaha. Kalau bagi kalian mengasuh anak & beres-beres rumah adalah nanny
& pembantu, berarti aku nanny dan pembantu tanpa bayaran donk? Hahaha Lol. Okeoke,
yuk kita move ngebahas tentang hal ini.
Sebagimana
yang sudah aku tulis di blog sebelumnya (klik di sini dan ini), bahwa Au Pair adalah
program pertukaran kebudayaan. Namun banyak yang menanyakan “kok ada tugas
mengasuh anaknya ya?” Padahal, Au Pair bukan berarti jadi pembantu ataupun
nanny (baby sitter). Iya sih ada beberapa tugas yang sama, seperti mengasuh
anak dan beres-beres rumah. Tapi, semua akan terasa berbeda setelah
menjalankannya langsung pada diri kita. Dilihat dari satu sisi tugas dan
kewajiban mereka memang serupa. Tapi, bukankah dengan begitu para peserta Au
Pair bisa belajar mengenal budaya langsung dari dimana ia tinggal? Kita jadi
survive bagaimana belajar mandiri saat tinggal di keluarga asing. Kita jadi
tahu bagaimana harus bersikap di lingkungan dan orang-orang yang baru ditemui.
Contoh, bagaimana cara mengasuh anak di Jerman dan di Indonesia itu berbeda.
Bayi di Jerman itu nggak rewelan, mereka diajari mandiri dari kecil. Contoh
lain, mencuci piring di Jerman tinggal masukin sabun ke mesin, pencet tombol,
bisa ditinggal nonton tv. Kalau di Indonesia? Hampir semua pekerjaan rumah
dilakukan dengan tangan sendiri. Contoh lagi, percakapan apa yang sopan dan
tidak sopan menurut orang Jerman? So? Udah kelihatan belum perbedaannya?
Hehehe.
Au Pair
bukanlah pekerja, karena dari awal program Au Pair ini ditujukan untuk mereka
yang ingin dan mau belajar kebudayaan di negara lain. Visa Au Pair juga bukan
visa arbeit (bekerja) lhooo. Peserta Au Pair juga tidak diperbolehkan bekerja
di luar pekerjaannya di rumah (kerja sambilan di tempat lain). Hal seperti ini
dianggap ilegal oleh pemerintah, karena sekali lagi Au Pair bukan pekerja.
Durasi Au Pair di Jermanpun sudah diatur, yaitu maksimal satu tahun. Sementara
untuk nanny atau pembantu, bisa jauh lebih lama. Ada juga yang bahkan tanpa
adanya kontrak durasi kerja.
Uang yang
didapat dari program Au Pair hanya minimal 260 Euro saja. Sementara bekerja sebagai
nanny/ pembantu dibayar ribuan Euro. Perbandingan yang jauh bukan? Yang lebih
membedakan lagi, tugas dan kewajibannya. Au Pair hanya bekerja maksimal 30jam
per minggu (5/6 jam kerja perhari), disekolahkan di sekolah bahasa dan budaya
secara gratis, diberi fasilitas lengkap, hunian yang nyaman dan aman, dikasih
hari libur dan boleh cuti, serta dicukupi kebutuhan hariannya. Menurut UU Au
Pair di Jerman, Au Pair adalah bagian dari keluarga. Sementara Nanny adalah
pekerja sepanjang hari tanpa batasan waktu.
Oke,
sekian pembahasan tentang perbedaan Au Pair dan Nanny yaaa. Semoga dengan
adanya tulisan ini, kita semua jadi lebih membuka wawasan dan pemikiran tentang
program Au Pair ini. Untuk pertanyaan-pertanyaan selanjutnya, akan aku jawab di
tulisan minggu besok yaaa. Kira-kira tentang apa ya? Sepertinya aku bakal bahas
mengenai biaya persiapan Au Pair.
Lhoooo,
katanya Au Pair gratis?!
Iya,
program ini gratis. Tapi kan kita tetap butuh biaya untuk mempersiapkan segala
syarat dan ketentuan untuk jadi Au Pair. Yang cerdas donk yaaa :D
Auf
wiedersehen J
Mbak. Di tunggu yaa posting ttg biaya ke jerman.
ReplyDeleteMenarik bgt ceritanya. Buruan di update ya mbak. Regards
Halloooo...
DeleteIya, ada sedikit kendala teknis, segera aku upload. Maaf membuatmu menunggu lama :(